Jumat, 04 Maret 2011

Masih Tentangmu "mbak jutek"

Disini, dipagi yang biasanya mata ini perlahan terbuka dengan memandang kehidupan pagi yang sepi. Yang terdengar hanya sekelompok burung pagi yg saling bekejaran mencari tawa dipagi hari. Saut - sautan klakson kendaraan yang saling bersautan membentuk nada nada yang kadang sulit diterjemahkan pun ikut memecah keheningan pagi itu.
Terkadang terdengar teriakan teriakan kecil bocah bocah berseragam yang berlomba dengan waktu hanya untuk melewati batas sekolah yg tiap detik kian menyempit untuk siap merapat, dan terkunci.
Terlalu indah rasanya jika pagi itu harus mengeluh dengan kehidupan yang kadang menyakitkan, terlalu bodoh mencari cari kesusahan dari pagi yang menyejukan. Tapi masih seperti biasanya, saat mata terbuka, saat nafas menghembus untuk pertama, saat telinga mendengar tingkah laku kehidupan, disini aku masih teringat kisah lamaku yang sulit terlupakan.
Entah apa, bagaimana dan cara apa yang harus terjalani untuk mecampakkan ingatan itu, ingin kuinjak – injak rasanya kepalaku sendiri untuk cepat membuangmu, sulit rasanya kaki yang terkadang kaku tuk melangkah dari pandangan matamu.
Ini bukan tentang kesedihan, bukan tentang pengkhiatan, bukan tentang kekecewaan, tapi ini tentang kebodohan seorang anak adam yang menahan rasa sakit di tubuhnya yang gemetar jika mendengar namanya. Tusukan belati dan sayatan samurai pun tak mampu melukiskan remuknya tubuh ini ketika itu kutahu kau berpaling dari tatapanku.
Kucoba menghirup kesejukan dari makhluk tuhan yg berbeda seperti kritikan sahabatku, mencoba melangkah diantara kerikil duri jalanan kisahku, tapi raga ini enggan terangkat dari depan pintu matamu, selalu canda tawamu yang terngiang, tatapan syahdumu yg terpandang. Terpaku rasanya tubuhku dihadapanmu, karna sulit rasanya mengacuhkan pikiranku. Semua masih tentangmu.. Slalu.. Hari ini esok dan mungkin seterusnya..